Puisi dan Perjalanan hidup tak bisa dipisahkan, saling mengisi kekosongan. Puisi dapat mengisi kekosongan batin dalam menempuh perjalanan, akan tetapi kekosongan itu bukan berarti menjadi hampa, tanpa ada gerak atau menimbulkan efek pada lingkungan penulisnya. Justru, puisi menjadi semacam udara untuk mengisi kehampaan itu, sehingga penulis puisi atau penyair tidak merasa sendiri dalam setiap langkah-langkahnya. Inilah yang dihadirkan oleh Sugeng Joko Utomo dalam buku ini. Puisi-puisinya begitu sangat dekat dengan perjalanannya mengharungi kehidupan ini. Ia tak ingin menutup diri bahwa setiap kakinya yang melangkah di hadapan dengan berbagai macam peristiwa yang bisa jadi memengaruhi kehidupannya. Namun, ia tak ingin merasakan getir atau menyerah. Ia terus melawan atau pun bertahan; tersirat dalam setiap lariknya yang penuh dengan sikap optimis, meskipun jugak terasa begitu satire. Buku ini dapat menjadi jalan pembuka untuk siapa saja yang ingin mengenal puisi, perjalanan hidup, rasa hampa, rindu, getir, marah, lelah dan sikap bersyukur terhadap Tuhan. (Nana Sastrawan – Penulis)