Buku ini dilatarbelakangi oleh data kemiskinan di Kabupaten Jember yang mengalami kenaikan. Tahun 2020 jumlah penduduk miskin naik 0,84% dari tahun 2019. Realita ini mengindikasihan adanya beberapa potensi SDM, SDA dan budaya masyarakat yang belum dioptimalkan. Apabila potensi ini dikembangkan, maka hal ini dapat menghilangkan atau meminimalisir kemiskinan yang dialami masyarakat. Fokus pemberdayaan dapat dikhususkan ke daerah kampung/pedesaan, karena data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menyebutkan bahwa jumlah orang miskin banyak berada di kampung. Supaya pemberdayaan masyarakat kampung dapat dijalankan secara optimal, maka beberapa pendekatan dilakukan oleh para ahli termasuk juga dalam penerapan pemberdayaan masyarakat berbasis manajemen strategis. Implementasi manajemen strategis dalam konteks pemberdayaan masyarakat kampung sudah dilakukan dengan baik oleh Kampung SDGs Bangsalsari dan Kampung Zakat Terpadu Sumber Jambe Kabupaten Jember. Buku ini mencoba menelusuri dan mengeksplorasi lebih jauh Kampung SDGs Bangsalsari dalam menjalankan peran pemberdayaannya melalui aktivitas zakat inovatif dengan pendekatan manajemen strategsi, apa saja yang telah dilakukan, dinamika internal pengelolaan kampung zakat, dan bagaimana prospek ke depannya. Penulis berharap inovasi ini dapat menginspirasi dan menjadi role model yang bisa diterapkan di tempat-tempat lain di seluruh di Indonesia.