Sejarah pertukaran karbon dimulai dari keprihatinan tersebut semakin sadar akan perubahan iklim dan dampaknya dalam lingkungan global. Pada akhir abad ke-20, para ilmuwan memulainya memberikan perhatian serius terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) akibat aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan bakar fosil. Hasil penelitian ini menggembirakan kekhawatiran tentang perubahan iklim yang bisa menimbulkan bencana alam yang serius. Salah satu tonggak penting dalam sejarah pertukaran karbon adalah Protokol Kyoto yang diadopsi pada tahun 1997. Protokol ini merupakan perjanjian internasional pertama berkomitmen pada negara-negara industri untuk mengurangi emisi GRK mereka. Protokol Kyoto menetapkan target pengurangan emisi bagi negara-negara industri yang bersedia berpartisipasi dan memperkenalkan mekanisme yang fleksibel, termasuk perdagangan emisi, yang menjadi dasar konsep pertukaran karbon. (Carbon Markets/Economic Development)